Kumpulan Cerita Motivasi: SIASAT BURUNG BANGAU

Halaman

Sabtu, 28 Juli 2012

SIASAT BURUNG BANGAU

Seekor burung bangau yang zudah cukup tua, suatu hari nampak kelihatan sedih ditepi pematang tambak. lkan-ikan yang berada ditambak semula memang ketakutan. Tapi ketika merasa melihat bangau itu nampak bertambah sedih, maka se ekor ikan memberanikan diri untuk mendekat. Dan si bangau tersebut tetap diam saja. “Mbah bangau, kenapa kau diam saja dan selalu bersedih ?" tanya ikan itu. “Benar. Bagaimana saya tidak bersedih ? Saya mendengar berita yang cukup ngeri" jawab bangau. “Berita apa itu, mBah ?" tanya ikan. “Ssseeet jangan keras-keras omongnya. Nanti didengar oleh manusia”. “Ada apa sih ?" tanya ikan penasaran. “Baru saja saya mendengar dua orang manusia omong-omong, bahwa tambak yang kamu tempati ini segera akan dikuras airnya, diganti dengan air yang baru. Dan ikan-ikannya akan di jual kepasar. Saya merasa sangat sedih sekali mendengar berita itu, sampai saya tidak bisa tidur. Padahal, kalau berita tersebut benar, maka yang akan jadi korban adalah kamu sekalian" jawab bangau. "Lalu, bagaimana caranya supaya kami bisa selamat, Mbah ?" tanya ikan dengan nada khawatir. "Satu.satunya jalan kalian harus pindah,,jawab bangau. "Pindah kemana; Mbah ?" "Tentu saja pindah ketambak yang lain, yang airnya masih bersih. Sehingga tak perlu dikuras segala. Kebetulan disebelah sana, ada tempat buat kalian" jawab bangau. "Tapi bagaimana caranya, mBah ? Seandainya tempat yang mBah tunjukkan itu dekat, maka kami tinggal loncat saja,, kata ikan. "ltulah yang saya pikirkan. Dulu, ketika masih muda , paling tidak saya bisa membawa sepuluh ekor dari kalian ketempat yang cukup jauh sekalipun. Tapi setelah tua begini, saya tak bisa membawa yang sebanyak itu. Kalau terpaksa bawa satu-satu, tentu itu akan lama dan akan capai pula, karena harus mondar-mandir"' "Saya tahu itu, Mbah. TaPi tolonglah kami dengan cara apapun. Sebab siapa lagi yang bisa menolong kami dalam keadaan begini ?" pinta ikan memelas. "Baiklah, kalau itu maumu" jawabbangau. Tak ayat, pemindahan ikan-ikan itupun segera dilakukan satu persatu oleh bangau. Bukannya ke tambak lain seperti yang dikatakan, melainkan kebawah sebuah pohon. Disitulah ikan-ikan tidak berdaya. Lalu di santap semuanya oleh si bangau. Hanya tinggal duri-durinya saja. Masih belum puas. si bangau kembali ke tambak. Barangkali ada satu dua ikan yang masih tertingga!. Ternyata tidak ada. Hanya ada se ekor kepiting yang cukup besar. "Mbah, tolong saya juga ingin dipindahkan. Disini saya tak ada kawan" kata kepiting. "Tidah usah. Kamu kan bisa hiduP didarat" jawab bangau. "Tapi saya sudah tidak betah tinggal ditambak jahannam ini. Tolonglah saya, Mbah" pinta kepiting. "Tidak usah. Berbahaya membawa kamu. Soalnya badanmu keras begitu. Nanti bias jatuh" jawab bangau. "Saya tidak usah digigit. Biar saya saia yang pegangan pada leher Mbah. Mau kan,Mbah ? " kata kePiting meraiuk. Karena didesak terus, akhirnya si bangau mau Dan pada waktu kepiting akan diturunkan dibawah pohon tadi, tiba-tiba dia melihat duri-duri ikan berserakan di sana. Seketika timbul pikiran kepiting : "Wah,kalau begitu kawan-kawan saya itu telah ditipu oleh si bangau. Maka dari pada saya turut jadi korban, lebih baik akan saya bunuh dia senyampang ada kesempatan baik". Maka tanpa menunggu lama-lama, dicekik lah leher si bangau sehingga jatuh dan mati terkapar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar