Kumpulan Cerita Motivasi: Juli 2012

Halaman

Selasa, 31 Juli 2012

KISAH WORTEL, TELUR DAN KOPI

Posted by ekojuli in motivasi dan outbond. 
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

Di Populerkan Oleh : Evan bakung

Sabtu, 28 Juli 2012

SIASAT BURUNG BANGAU

Seekor burung bangau yang zudah cukup tua, suatu hari nampak kelihatan sedih ditepi pematang tambak. lkan-ikan yang berada ditambak semula memang ketakutan. Tapi ketika merasa melihat bangau itu nampak bertambah sedih, maka se ekor ikan memberanikan diri untuk mendekat. Dan si bangau tersebut tetap diam saja. “Mbah bangau, kenapa kau diam saja dan selalu bersedih ?" tanya ikan itu. “Benar. Bagaimana saya tidak bersedih ? Saya mendengar berita yang cukup ngeri" jawab bangau. “Berita apa itu, mBah ?" tanya ikan. “Ssseeet jangan keras-keras omongnya. Nanti didengar oleh manusia”. “Ada apa sih ?" tanya ikan penasaran. “Baru saja saya mendengar dua orang manusia omong-omong, bahwa tambak yang kamu tempati ini segera akan dikuras airnya, diganti dengan air yang baru. Dan ikan-ikannya akan di jual kepasar. Saya merasa sangat sedih sekali mendengar berita itu, sampai saya tidak bisa tidur. Padahal, kalau berita tersebut benar, maka yang akan jadi korban adalah kamu sekalian" jawab bangau. "Lalu, bagaimana caranya supaya kami bisa selamat, Mbah ?" tanya ikan dengan nada khawatir. "Satu.satunya jalan kalian harus pindah,,jawab bangau. "Pindah kemana; Mbah ?" "Tentu saja pindah ketambak yang lain, yang airnya masih bersih. Sehingga tak perlu dikuras segala. Kebetulan disebelah sana, ada tempat buat kalian" jawab bangau. "Tapi bagaimana caranya, mBah ? Seandainya tempat yang mBah tunjukkan itu dekat, maka kami tinggal loncat saja,, kata ikan. "ltulah yang saya pikirkan. Dulu, ketika masih muda , paling tidak saya bisa membawa sepuluh ekor dari kalian ketempat yang cukup jauh sekalipun. Tapi setelah tua begini, saya tak bisa membawa yang sebanyak itu. Kalau terpaksa bawa satu-satu, tentu itu akan lama dan akan capai pula, karena harus mondar-mandir"' "Saya tahu itu, Mbah. TaPi tolonglah kami dengan cara apapun. Sebab siapa lagi yang bisa menolong kami dalam keadaan begini ?" pinta ikan memelas. "Baiklah, kalau itu maumu" jawabbangau. Tak ayat, pemindahan ikan-ikan itupun segera dilakukan satu persatu oleh bangau. Bukannya ke tambak lain seperti yang dikatakan, melainkan kebawah sebuah pohon. Disitulah ikan-ikan tidak berdaya. Lalu di santap semuanya oleh si bangau. Hanya tinggal duri-durinya saja. Masih belum puas. si bangau kembali ke tambak. Barangkali ada satu dua ikan yang masih tertingga!. Ternyata tidak ada. Hanya ada se ekor kepiting yang cukup besar. "Mbah, tolong saya juga ingin dipindahkan. Disini saya tak ada kawan" kata kepiting. "Tidah usah. Kamu kan bisa hiduP didarat" jawab bangau. "Tapi saya sudah tidak betah tinggal ditambak jahannam ini. Tolonglah saya, Mbah" pinta kepiting. "Tidak usah. Berbahaya membawa kamu. Soalnya badanmu keras begitu. Nanti bias jatuh" jawab bangau. "Saya tidak usah digigit. Biar saya saia yang pegangan pada leher Mbah. Mau kan,Mbah ? " kata kePiting meraiuk. Karena didesak terus, akhirnya si bangau mau Dan pada waktu kepiting akan diturunkan dibawah pohon tadi, tiba-tiba dia melihat duri-duri ikan berserakan di sana. Seketika timbul pikiran kepiting : "Wah,kalau begitu kawan-kawan saya itu telah ditipu oleh si bangau. Maka dari pada saya turut jadi korban, lebih baik akan saya bunuh dia senyampang ada kesempatan baik". Maka tanpa menunggu lama-lama, dicekik lah leher si bangau sehingga jatuh dan mati terkapar. 

Kamis, 26 Juli 2012

Pengemis Dan Si Kikir

Seorang pengemis suatu hari berdiri di muka pintu rumah orang yang terkenal kikir.
"Ada perlu apa?" tanya si kikir.
"Tolong, barangkali ada roti atau nasi" jawab pengemis.
"Nggak punya" sahut si kikir.
"Atau makanan apa saja, Pak" kata pengemis.
"Juga nggak ada" jawab si kikir.
"Air juga nggak punya, mengeri!...bentak si kikir.
"lalu apa perlu bapak tinggal di rumah sebaik ini, kan lebih baik ikut saya, Pak!" kata pengemis.
"Ikut kemana?" tanya si kikir heran.
"tentu saja ikut mengemis. Dari pada bapak sudah nggak punya apa-apa, bahkan air saja tidak punya" kata pengemis sambil terus pergi.
"Sialan" guman si kikir.


salam dari Evan Bakung (www.facebook.com/gudang kata-kata)

SAYANG BINATANG

Seorang perempuan muda punya seekor burung kakatua yang amat disayang. Burung itu begitu menurut kepadanya.
Pada suatu hari ketika perempuan muda itu hendak bepergian jauh, dia titipkan burungnya itu kepada kakak perempuan agar dipelihara dengan baik.
"Tolong, jaga baik burung saya ini. Jangan sampai dia kurang makan, mbak" katanya kepada kakak perempuannya itu.
Setelah perempuan muda itu pergi, kakaknya merasa kaget kala dilihatnya ujung mulut burung tersebut tidak lurus. seketika itu dia ambil pisau buat meluruskannya sembari ngedumel :
" Adik saya memang tidak sayang sama hewan. masak burung dibiarkan begini, mulutnya tidak beres. Makanya dia susah makan"
Beberapa hari berikutnya perempuan muda pemilik burung itu datang. Cepat-cepat dia ingin ketemu dengan kakaknya. namun betapa kagetnya ia ketika didepan rumah dia melihat perubahan pada mulut burungnya. Sepontan dia berteriak :
"Mbak! kenapa ini burung saya?".
"Wah! Untung burungkamu ini kau titipkan kepada saya. kalau tidak ada yang meluruskan mulutnya yang bengkok itu" jawabnya.
"Kamu ini bagaimana si mbak! kenapa tidak mulutmu sendiri saja yang kamu potong! dasar .....tangan usil" kata perempuan itu dengan bersungut-sungut.
By : Evan Bakung (www.facebook.com/gudang kata-kata)

Rabu, 25 Juli 2012

Anak Siapa?



Suatu Hari ada seorang perempuan berebut anak justru dengan suaminya sendiri dimuka pengadilan agama.
"Ini anak saya, pak hakim. Dia saya kandung selama sembilan bulan. keluar dari kandungan, dia selalu berada pelukan saya. sayalah yang menyusuinya. Dia selalu saya awasi waktu tidur dan bermain. pendeknya, saya yang merawatnya sampai dia berumur tujuh tahun".
"Bukan, Dia adalah anak saya, pak hakim" bentah sang suami.
"Dia saya kandung sebelum di kandungan wanita ini. Dia saya keluar-keluarkan sebelum dikeluarkannya. jadi sayalah yang berhak. Soalnya saya yang memilikinya. Sedang wanita ini hanya memberi amanat itu harus dikembalikan kepada yang berhak, yakni saya"
"betul semua itu. Akan tetapi kamu harus ingat, bahwa kamu mengandngnya dengan ringan dan tidak teras. Sedang aku mengandungnya cukup berat sekali. kau keluarkan dia dengan senang dan puas. sedang ketika hendak mengeluarkannya, saya telah mempertaruhkan nyawa" kata sang istri sambil terus menangis.
melihat itu sang suami merasa iba sekali. Denagn sadar dia lalu menyerahkan anaknya itu kepada istrinya.
By : Evan Bakung (www.facebook.com\gudang kata-kata)

DIMATA SUAMIMU ADA PUTIH-PUTIHNYA



Pada suatu hari secara bergurau Rasulullah bersabda kepada seorang wanita dari golongan anshar :
"hai, pulanglah. Segera kau temui suamimu, sebab dikedua belah matanya ada putih-putihnya".
mendengar keterangan Rasulullah tersebut, bergegas wanita itu pulang. Suaminya heran melihat sang isteri pulang dalam keadaan tergopoh-gopoh.
"Ada apa nampaknya kamu tergesa-gesa?" tanya sang suami.
"Saya baru saja diberitahu Rasulullah, bahwa dikedua belah mata kakanda ada putih-putihnya" jawab isterinya.
"Betul. Dan kecuali ada putih-putihnya juga ada hitamnya. Namanya saja mata" kata sang suami.
Sejak sang istri hanya bengong. Dan ketika tahu apa yang dimaksud oleh sang suaminya, dia lalu tertawa terpingkal-pingkal.
By : Evan Bakung (www.facebook.com/gudang kata-kata)

LEBIH BAIK MATI

Dalam suatu kesempatan omong-omong seorang raja bertanya kepada patihnya :
" Diantara sekian banyak karunia Allah kepada manusia, apakah yang paling baik?"
"Akal, tuan raja. Sebab dengan perantara akal orang bisa mencari hidup bahagia dengan mudah" jawab patih.
"Jika tidak punya akal tersebut, lalu apa? tanya sang raja.
"uang. sebab uang dpat digunakan untuk menutupi kebodohan seseorang. Manusia, meskipun bodoh, jika dia kaya orang-orang masih menghormatinya" jawab sang patih. "bagimana jika uangpun tidak punya?" tanya sang raja lagi kepada patihnya.
"lebih baik mati" jawab patih.
"kenpa begitu?" tanya raja.
"habis apa artinya manusia hidup didunia dalam keadaan bodoh dan lebih baik mati saja. sebab dengan demikian dia terbalas dari segala cemooh orang lain dan segala macam penderitaan" jawab sang patih. Semoga cerita ini menjadikan inspirasi anda semua yang membacanya....terima kasih 

 salam Evan Bakung ( www.facebook.com/page/gudang kata-kata )

PERTANYAAN ORANG GILA

Suatu hari seorang raja memerintahkan pengawalnya untuk meninjau asrama orang-orang gila. Disana pengawalnya bertemu dengan seorang lelaki muda yang nampaknya normal saja.
"Hai !" sapa lelaki itu.
"Ada apa?" balas pengawal
"Betulkah tidur itu suatu kenikmatan yang enak dirasakan?" tanya lelaki itu.
"Oh,betul" jawab pengawal.
"Kalau begitu, kapan orang tidur itu bisa merasakannya ya? sebelum pengawal menjawab, orang itu berkata lagi. Kalau kamu jawab ; setelah bangun, maka itu nikmatnya bagun. kalau kamu jawab ; sebelum tidur, bagimana mungkin orang dapat merasakan nikmatnya sesuatu yang belum dikerjakan. Dan kalau kamu jawab ; disaat tidur, bagaimana itu mungkin terjadi? orang tidur tidak bisa merasakan apa-apa".
"Oh, dasar orang gila" kata pengawal sambil terus ngeloyor pergi. By : Evan Bakung ( www.facebook.com/page/gudang kata-kata )

Selasa, 24 Juli 2012

IMAM YANG KOCAK

Seseorang yang biasanya was-was, suatu hari menjadi imim sholat di sebuah mushola. Ma’mumnya cukup banyak dan bermacam-macam, termasuk juga orang yang baru pertama kali melakukan sholat pada waktu itu.
Seperti biasanya, imim yang punya penyakit was-was itu tidak dapat melaksanakan takbir sekali jadi. Berkali-kali masih selalu gagal. Melihat itu, seorang yang tidak mengerti banyak tentang Islam dan ibadah merasa jengkel. Serta merta dia maju ke depan dan berkata kepada imim tadi : “ kamu mundur saja, pak. Masak takbir berkali-kali selalu gagal. Biar saya yang menggantikan bapak “.
Dengan perasaan malu si imim itu memang mundur, lalu kini orang tersebut berdiri di mihrab bersipa-siap melakukan takbir :
“ Allahu Akbar “
Sejenak para ma’mun menjadi tenang. Namun tanpa disangka tiba-tiba dia berpaling seraya berkata :
“Bagaimana sekali jadi kan?Tidak seperti bapak tadi”.
Melihat ulah orang yang bodoh tapi berlagak alim itu, para ma’mun hanya bisa terbengong-bengong, mengurungkan shalat jemaah.
By : Evan Bakung( www.facebook.com/page/gudang kata-kata )

PELAYAN RAJA YANG KURANG AJAR





Suatu hari amirul mu'minin Al Ma'mun kedatangan beberapa orang tamu agung. Disaat para tamu itu menikmati hidangan, beliau berteriak :
" pelayan ! "
Tapi tak seorang pelayanpun menyahutnya. dengan gusar, beliau berteriak lagi :
" pelayan ! "
juga tidak ada yang menyahutnya. begitu sampai beberapa kali. Akhirnya beliau hanya diam saja. meski hatinya merasa dongkol sekali.
Tapi tiba-tiba seorang pelayan dengan tergopoh-gopoh datang kepada beliau sambil berkata :
" Apakah sebagai pelayan kami ini tidak boleh makan dan minum tuan? setiap kami masuk sebentar saja, sudah dipanggil lagi. Tuan kan tahu sendiri, kami ini bukan malaikat. kami adalah manusia seperti juga tuan. kami perlu makan dan minum. jadi jagan seenaknya saja memanggil pelayan ".
Mendengar itu Al Ma;mun hanya diam saja. sementara itu para tamu mengira, bahwa sang amir pasti murka. dan pelayan yang mereka anggap kurang ajar itu pasti akan dihukumnya.
"Tuan-tuan sekalian" kata sang amir kepada para tamunya. " pelayan dan maijkan itu memang aneh. Jika majikannya itu buruk perangainya, maka pelayannya baik perangainya, sebaliknya jika sang majikanberbudi baik, maka biasanya pelayannya berperangai buruk. Makanya saya amat bersyukur kepada Allah, karena semua pelayan saya berperangai buruk. tentu saja itu adalah merupakan bukti bahwa saya diciptakan oleh Allah sebagai orang yang berbudi baik. Alhamdullillah".

By : Evan ( www.facebook.com/page/gudang kata-kata )


Widget-Animasi