Pada suatu pagi, kancil sedang berjalan-jalan di sebuah desa. samapi disuatu tempat, mendadak mata kancil tertumbuk pada sosok kera yang tengah nangkring diatas pohon mangga sambil menikmati buahnya.
Sepontan kancil berpikir : "Betapa nikmatnya buah mangga yang sudah matang itu. Tapi bagaimana caranya agar saya bisa ikut menikamtinya. Kalau saya minta baik-baik, tentu tak diberinya. Sebab saya tahu, di dunia ini tak ada binatang yang kikirnya melebihi si kera. baiklah, saya punya kala bagus ".
"Hai monyet ! Bajingan kau ! beberapa hari ini saya cari, baru sekarang bertemu. Bangsat ! mana hutangmu ! Hayo cepat bayar!" tanya kancil.
tetapi rupanya si kera hanya diam saja. Dia tetap asyik menikmati buah mangga yang matang-matang itu.
"Sialan! kamu tuli ya! Turunlah kalau kau berani! akan saya cekik lehermu biar mampus! pencuri kau! akan saya pukul kepalamu dengan kepalaku yang keras seperti besi ini kalau kau berani turun !" tantang si kancil lagi.
Si kera yang semula diam saja, menjadi marah dicaci maka seperti itu. Seketika diambilnya beberapa buah mangga lalu menghindar seraya berkata:
"Tidak kena! habiskan pelurumu!"
Si kera semakin kelap. Dilemparinya terus si kancil dengan mangga sehingga hampir habis. ketika tahu bahwa buah yang ada dipohon sudah mapir habis, si kancil segera menggelar sarungnya. lalu dikumpulaknnya mangga-mangga yang berserakan itu. Setelah penuh, dia terus berkata kepada kera :
"Saudara kera yang terhormat, terima kasih banyak saya ucapkan. saudara telah memberi mangga yang cukup banyak kepada saya. Tak lupa saya minta ma'af yang sebesar-besarnya atas kelakuan kasar sya tadi"
"Sialan ! caci kera dengan marahnya...
By : Evan Bakung (www.facebook.com/gudang kata-kata)
membaca menyelamatkan kita dari kebodohan
BalasHapusberdiskusi membuat kita berfikir panjang
menulis jalan menuju kesempurnaan
sekecil apapun yg kita fikirkan ....biarkan
jari jemari kita yang mengungkafkannya melalui sebuiah tulisan ...salam kenal
Terima kasih, telah membaca artikel ini....
Hapussalam kenal kembali